Pukul
00.oo. waktu yang jarang—kalau tidak bisa dikatakan aneh—untuk menulis.
Aku sedang tidak mood berbasa-basi, jadi aku akan langsung menceritakan ceritanya.
Biar aku lihat, hari ini aku melakukan apa saja, ya? Bangun pukul
10.00, tidur lagi—karena sadar tidak ada yang bisa aku lakukan ketika
terjaga—sampai pukul 12.00, membaca novel roman-terlalu-tidak-klasik
yang dengan senang hati dibuat oleh Sitta Karina (Titanium, satu
lagi pembuktiaan bahwa gen X dan gen Y tidak pernah jauh-jauh dari
pusatnya—dia dari Bandung dan bekas pegawai Citibank dengan catatan
kepenulisan best seller seabrek. Pernah dengar istilah mingled
tidak? Indonesia adalah negara terpayah dalam melakukan ini, karena
Indonesia hanya terpusat terpusat dan terpusat di pulau Jawa. Aku tidak
membicarakan tentang pemerintahan. Bukan. Melainkan tentang
manusia-manusianya dan secara tidak langsung—ya—tingkat kecerdasan
mereka, baik itu secara emosional maupun akademik) sampai pukul 4 sore,
melamun hingga jarum jam menunjuk ke angka 6, tertidur (lagi) sampai
pukul 19.30, mandi, keluar mencari makanan (murah dengan kadar gizi yang
rendah adalah kata kuncinya) lalu mendekam di warung internet sampai
pukul 22.00, dan di sinilah aku sekarang. Menulis ini sambil berharap
Joe Brooks dan Taylor Swift datang untuk meyanyikan lagu Superman versi mereka masing-masing sebagai hadiah ulang tahunku yang terlambat di depan pintu kamar kosku.
No comments:
Post a Comment