Kau akan mengira, setelah di mintai tolong sesuatu yang sangat menyebalkan, dia akan lebih bisa menghargai keeksisitasanmu sebagai sesuatu yang lebih dari sekedar kewajiban.
Dan perlukah aku menegaskan sebagian perkiraan itu memang ditakdirkan untuk salah? Tidak. Sebagian besar perkiraan akan berakhir bersama dengan makian yang tidak kalah menyebalkan, itu masalahnya.
Kalau saja pemikiran ini bisa pergi secepat datangnya, aku berani jamin, tidak akan ada orang yang begitu bodoh yang terjebak dalam pemikirannya sendiri. (Ha. Lebih dari sekali)
Satu-satunya masalah yang akan kau hadapi ketika kau telah memutuskan untuk menjadi yang mereka bilang jiplakan-kilat-sang-pemberontak, tambahkan sedikit penyedap di belakangnya (baca: jelek), adalah kau akan dihadapkan pada kenyataan bahwa orang pertama dan satu-satunya yang akan memahamimu adalah dirimu sendiri. Ya, aku tahu. Menyenangkan sekali bukan melihat orang lain bisa tersenyum tanpa harus memikirkan kesakitan yang mungkin entah kenapa akan kau rasakan saat melihat mereka melakukannya? Seperti tidak ada hal lain yang lebih menggembirakan daripada itu di dunia.
Aku bercanda ding. Aku mungkin tidak (lagi) juara di kelasku, tapi kau bisa percaya aku tidak setolol itu.
Lalu apa yang menyebabkanku menulis semua ini? Lagipula kau siapa sih? Siapa kau dan apa pedulimu hingga mau membaca catatan panjang lebar ini? Kau pasti kurang kerjaan.
Tapi, setelah kupikir-pikir, tidak ada salahnya membiarkanmu membaca ini. Toh, aku tidak akan berada di sana saat kau membacanya. Saat seseorang kuberi petunjuk tentang apa yang kupikirkan dengan dalih membuatnya berhenti mengasumsikanku seperti yang mereka pikirkan alih-alih membiarkan mereka berusaha mengetahuinya sendiri, itu artinya duniaku sudah tamat. Ujung jalan, akhir cerita, selesai.
Aku tidak akan pernah berusaha membuat siapapun mengerti lagi. Jika saat itu sudah bisa kau lihat, kau akan tahu kesadaranku akan penghargaan telah mencapai titik nol. Dan kau akan menemukanku tidak hanya tidak memintanya, tetapi juga tidak memberinya. Entah kenapa, aku tidak pernah merasa terlalu kecil dan nol untuk diam-diam memikirkannya. Aku tahu aku begitu.
someone texted me that day, there was nothing he did except remind me. I don't realized how much I miss a kind of thing until now
Please say anything after this except "i smoked"? Please? Please?
ReplyDeleteum, I did? =D
Delete